Eropa Dibanjiri 270 Ton Daging Buas |Jurnal | Berita Aktual AKTUAL ++ Eropa Dibanjiri 270 Ton Daging Buas | AKTUAL ++

Sabtu, 19 Juni 2010

Eropa Dibanjiri 270 Ton Daging Buas

Eropa Dibanjiri 270 Ton Daging Buas

Satu penelitian menemukan bahwa sekitar 270 ton daging binatang buas ilegal masuk ke Eropa setiap tahun melalui salah satu bandara tersibuk di Eropa.

Tim periset mengatakan, perdagangan gelap itu bisa membahayakan kesehatan hewan dan manusia, serta akan meningkatkan permintaan daging berbagai spesies yang terancam punah.


Angka ini didasarkan pada penyitaan setelah operasi penggeledahan selama 17 hari di bandara Charles de Gaulle di Paris. Temuan ini diterbitkan di jurnal Conservation Letters.

Seekor kera dengan berat 4 kg akan berharga 100 euro (sekitar Rp 1,1 juta) di Eropa, sedangkan di Kamerun hanya lima euro (Rp 67.000)
Satu tim periset dari Prancis, Kamboja, dan Inggris mengatakan ini merupakan penelitian sistematis yang pertama mengenai besaran dan praktik perdagangan internasional. "Kami memperkirakan sekitar lima ton daging binatang buas per minggu diselundupkan dalam koper pribadi melalui bandara Charles de Gaulle," tulis mereka.

Selama penelitian 17 hari itu, 134 penumpang yang tiba dengan 29 penerbangan dari 14 negara Afrika, digeledah. Sembilan orang didapati membawa daging binatang buas, dengan berat total 188 kilogram.

Sebanyak 11 spesies ditemukan termasuk dua jenis primata, dua jenis buaya, dan tiga spesies yang telah dikeringkan. Empat di antaranya terdaftar sebagai spesies yang dilindungi.

Salah seorang penulis laporan, Marcus Rowcliffe dari Zoological Society of London (ZSL) menjelaskan mengapa tim periset internasional memutuskan untuk melakukan penelitian. "Karena penelitian seperti ini belum pernah dilakukan, kita tidak tahun seberapa banyak daging buas yang masuk ke bandara-bandara," kata Rowcliffe.

"Cukup mengejutkan begitu kita melihat seberapa banyak yang masuk," imbuhnya.

Produk itu tidak hanya diimpor untuk dikonsumsi sendiri, melainkan sudah menjadi sumber uang. "Seekor kera dengan berat 4 kg akan berharga 100 euro (sekitar Rp 1,1 juta) di Eropa, sedangkan di Kamerun hanya lima euro (Rp 67.000)," kata Rowcliffe.

"Kalau diasumsikan bahwa temuan penelitian itu mencerminkan penyeludupan per minggu, maka selama setahun setara dengan 273 ton," ujarnya.

Para periset mengakui bahwa periode penelitian dan cakupan geografisnya terbatas. Mereka mengatakan, sekarang ini diperlukan survei lebih besar untuk memerpkuat temuan-temuan itu.(BBC)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar