Jakarta - Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menilai hubungan diplomatik Indonesia-Malaysia harus didasari dengan semangat nilai kerukunan dan kemanusiaan. Ia juga meminta hubungan masyarakat dilandasi dengan etika.
"Hubungan Indonesia dan Malaysia sebaiknya dilandasi dengan prinsip kemanusiaan, sistem nilai dan kerukunan yang telah menjadi gagasan yang pendirian ASEAN," ujar Anwar Ibrahim saat berdiskusi di Bakoel Coffee, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Selasa (12/10/2010).
Dalam semangat ASEAN, kata Anwar, hubungan kedua negara juga harus membawa nilai-nilai ASEAN dalam kekuatan politik, keamanan, ekonomi, sistem nilai, dan dasar hak asasi manusia.
"Ini yang disebut kebebasan yang bermakna dan Indonesia dalam keadaan yang jauh lebih baik," terangnya.
Anwar mencontohkan kebebaan pers Indonesia yang jauh lebih baik dari pada negaranya.
"Media di Malaysia terlalu dikontrol dan tidak ada liputan yang obyektif," jelasnya.
Meski begitu, Anwar juga tetap mengkritisi hubungan ASEAN yang terlalu banyak berputar pada masalah ekonomi.
"Soal keamanan, human right, akan sangat susah meminta kepada pimpinan," tuturnya.
Mengenai soal sebutan kata 'Indon' bagi warga Indonesia, Anwar menganggap 'label' tersebut harus dihentikan.
"Hubungan masyakarat harus dengan etika bukan dengan kekuatan dan kekerasan," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar