Hingga kini, alat kelamin korban mutilasi Kramatjati, Karyadi (53) belum kunjung ditemukan. Sang pelaku yang merupakan istri muda korban, Muryani (53) mengaku telah membuangnya bersama perut bagian dalam korban, di sungai Kalibaru-Gandaria, Jakarta Timur.
"Nggak ada alasan khusus, saya motong (kelamin Karyadi) ya spontan aja," tutur Muryani saat ditemui di Polres Jakarta Timur.
Perempuan pedagang buah itu mengaku tidak merencanakan untuk memutilasi tubuh Karyadi, apalagi memikirkan untuk ikut mengiris alat kelaminnya. Ia mengaku melakukan semuanya begitu saja, karena rasa kekecewaannya yang sudah tidak tertahankan lagi.
Pertama kali diketahui bahwa kelamin Karyadi juga ikut diiris adalah pada Kamis dua minggu lalu (14/10/2010), saat potongan pinggul Karyadi ditemukan di jembatan Kalibaru, Kampung Tengah, Keramatjati, dan diketahui di selangkangannya alat kelamin petugas Bantuan Polisi (Banpol) Pasar Induk, Keramatjati, Jakarta Timur itu sudah hilang.
Walaupun demikian, perempuan yang akrab dipanggil Mur itu mengakui, bahwa alasannya membunuh Karyadi adalah karena kekecewaan ditindas selama dua belas tahun menikah, serta Karyadi yang kedapatan menikah lagi.
Iapun sebelumnya sudah pernah mendengar, bahwa sang suani sudah memiliki istri lagi dan sejumlah selingkuhan, namun tabir salah satu perkawinan Karyadi akhirnya terbuka tiga minggu lalu, hanya selang beberapa hari sebelum nyawa Karyadi dihabisi, pada Selasa (12/10).
Saking kalapnya Muryani hingga ia tega menyembelih leher suaminya yang masih berada dalam keadaan tidak sadar, karena dihantam tabung gas 3 kg, Muryanipun mengaku sudah tidak begitu ingat detail pemutilasian itu.
"Ibarat gelas sudah penuh, saya sudah tidak kuat lagi (menahan amarah)" pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar